Apa itu sakit maag?

0
7061

Sakit maag atau dispepsia adalah gejala penyakit berupa rasa nyeri dan panas pada lambung yang terjadi akibat sejumlah kondisi.  Di antaranya adalah luka terbuka pada lapisan dalam lambung (tukak lambung), infeksi bakteri Helicobacter pylori, efek samping penggunaan obat antiinflamasi  nonsteroid (OAINS), dan stres.

Sakit maag merupakan salah satu penyakit yang umum terjadi di Indonesia. Menurut data dari beberapa pusat endoskopi di Indonesia, ada sekitar  7000 kasus sakit maag yang dilakukan endoskopi, dan lebih dari 85% merupakan dispepsia fungsional. Dispepsia fungsional merupakan kondisi sakit maag yang tidak diketahui penyebabnya.

Apa saja gejala sakit maag?

Gejala umum yang biasanya muncul ketika seseorang mengalami maag adalah sebagai berikut:

  • Sakit perut.
  • Perut terasa panas dan kembung karena penumpukan jumlah gas.
  • Mual dan muntah.
  • Muncul rasa tidak nyaman di perut bagian atas.
  • Mengalami sensasi seperti terbakar di bagian ulu hati yang bisa mengalir sampai ke dada.
  • Mudah bersendawa.
  • Mudah merasa kenyang padahal baru makan beberapa suap, atau setelah makan makanan dalam porsi normal.
  • Merasa sangat kekenyangan setelah makan, yang biasanya bisa berlangsung cukup lama.
  • Timbul rasa asam di mulut.

Bahkan terkadang, maag atau masalah pencernaan yang menandakan adanya suatu penyakit tertentu bisa membuat Anda mengalami heartburn.

Heartburn adalah timbulnya rasa atau sensasi seperti panas seperti  terbakar di bagian tengah dada, yang dapat menyebar sampai ke leher dan punggung. Kondisi yang tentu membuat tubuh tidak nyaman tersebut,  biasanya mulai terasa saat sedang makan, maupun setelah selesai makan.

Kapan saya harus periksa ke dokter?

Oleh karena maag bisa menjadi gejala dari penyakit lain yang  mendasarinya, jangan tunda untuk memeriksakan kondisi ke dokter jika mengalami kondisi berikut:

  • Muntah sering dan parah, atau ada darah dalam muntahan Anda
  • Penurunan berat badan tanpa sebab
  • Kesulitan saat menelan makanan maupun minuman
  • Sakit dada dan terasa panas
  • Mata dan kulit berwarna kuning
  • Sulit bernafas
  • Dada Tubuh terasa lemas

Bukan hanya itu. Kondisi sakit maag kadang bisa memburuk sewaktu-waktu, tergantung keparahannya. Maka itu, penting untuk segera mendapatkan pertolongan medis ketika tanda dari sakit maag semakin parah,  seperti:

  • Napas tersengal, susah bernapas, keringat mengucur deras, hingga  nyeri dada yang menjalar sampai ke rahang, leher, atau lengan.
  • Dada terasa nyeri saat sedang beraktivitas maupun ketika mengalami stres.

 

Penyebab

Pertama-tama, coba telah kembali gaya hidup yang selama ini Anda lakukan.  Pasalnya, mungkin saja kemunculan gangguan pencernaan ini memang disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat dan tidak teratur. Berikut adalah berbagai penyebab umum sakit maag akibat gaya hidup:

  • Porsi makan yang terlalu banyak
  • Makan terlalu cepat
  • Terlalu sering makan makanan pedas dan asin
  • Terlalu sering minum minuman beralkohol
  • Banyak minum minuman berkafein seperti kopi, teh, dan cokelat
  • Gemar minum minuman bersoda atau berkarbonasi lainnya
  • Merokok
  • Kecemasan dan stress
  • Kebiasaan makan mendekati waktu tidur

Selain itu, ternyata beberapa jenis obat-obat tertentu juga bisa menyebabkan sakit maag, seperti:

  • Aspirin dan golongan obat penghilang rasa sakit atau NSAID  (obat non-steroid anti-inflamasi).
  • Obat yang memiliki kandungan nitrat di dalamnya, biasanya untuk  mengobati hipertensi.
  • Estrogen dan pil KB.
  • Obat steroid.
  • Beberapa jenis antibiotic dan obat untuk penyakit tiroid

Faktor-faktor risiko

Apa yang meningkatkan risiko saya mengalami sakit maag?

Sakit maag adalah kondisi yang sangat umum terjadi di masyarakat, dan dapat dialami oleh siapa pun. Kondisi ini bisa dialami oleh siapa saja, tidak perduli berapa usia dan apa jenis kelaminnya.

Bahkan, kebiasaan sehari-hari yang Anda lakukan bisa sangat mempengaruhi kesehatan pencernaan. Selain beberapa penyakit dan penyebab potensial yang disebutkan di atas, beberapa hal lainnya dapat meningkatkan risiko maag, meliputi:

  • Merokok
  • Minum alcohol
  • Makan terlalu banyak dan terlalu cepat
  • Stres dan kelelahan
  • Masalah lainnya pada sistem pencernaan.


Apa saja pilihan pengobatan saya untuk sakit maag?

Berikut berbagai pilihan obat untuk membantu memulihkan sakit maag:

  1. Antasida

Antasida bekerja dengan cara melawan efek buruk dari kenaikan asam  lambung. Contoh obat ini meliputi Alka-Seltzer, Maalox, Rolaids, Riopan, dan Mylanta.

Antasida biasanya direkomendasikan sebagai salah satu perawatan yang  paling awal untuk mengobati sakit maag atau gangguan pada pencernaan.

  1. Proton pump inhibitor (PPI)

Esomeprazole (Nexium), lansoprazole (Prevacid), omeprazole (Prilosec,  Zegerid), pantoprazole (Protonix), rabeprazole (Aciphex), dan dexlansoprazole (Dexilant) adalah jenis obat PPI.

Obat penghambat pompa inhibitor ini bisa dibeli bebas maupun diperoleh melalui resep dokter, sesuai dengan keluhan yang Anda alami.

Obat PPI dapat membantu menurunkan kadar asam lambung, serta  ditujukan bagi Anda yang sering mengalami heartbun akibat GERD.

  1. H-2 receptor antagonists (H2RAs)

Obat H-2 receptor antagonists bertugas untuk menurunkan kadar asam lambung,  dan dapat bertahan lebih lama ketimbang obat antasida. Namun jika dibandingkan dengan antasida, kerja obat H2RAs ini cenderung lebih lambat.

Contoh kelompok obat ini meliputi Zantac, Tagamet, Pepcid, dan Axid,  yang bisa dibeli bebas (OTC) maupun dengan dosis yang lebih tinggi melalui resep dokter.

  1. Prokinetik

Prokinetik adalah jenis obat yang berguna untuk mempercepat  pengosongan perut dan membantu memperkuat otot bagian bawah kerongkongan. Obat ini biasanya bisa didapatkan atas anjuran dari dokter.

  1. Antibiotik

Obat-obatan antibiotik hanya akan diberikan jika sakit maag dipicu oleh  penyakit yang berasal dari bakteri H. pylori. Antibiotik akan membantu melawan bakteri penyebab gangguan pencernaan tersebut.


Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumah yang dapat dilakukan untuk mengatasi / mencegah penyakit maag?

Berikut gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi gangguan pencernaan:

  • Makan makanan hanya dalam porsi yang sesuai.
  • Usahakan untuk selalu makan tepat waktu.
  • Perhatikan menu makanan yang dimakan, jangan terlalu pedas, asin, dan berlemak.
  • Cobalah untuk makan secara perlahan.
  • Cobalah untuk menghentikan atau mengurangi merokok.
  • Jaga berat badan agar tetap sehat.
  • Kurangi jumlah asupan kopi, minuman ringan, dan asupan alkohol.
  • Diskusikan dengan dokter Anda untuk mengganti obat-obatan yang mengiritasi lapisan lambung, seperti NSAID dan aspirin.
  • Kelola stres dengan baik dalam kehidupan sehari-hari.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here