Setiap tahunnya, pada tanggal 7 April dirayakan Hari Kesehatan Dunia sekaligus untuk menandai berdirinya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Tujuan dari diselenggarakannya peringatan ini yakni sebagai kesempatan untuk menarik perhatian dunia guna menyadari masalah-masalah besar mengenai kesehatan global setiap tahunnya.
Pada tahun 2018, WHO merayakan usia ke-70 tahun sejak berdirinya Organisasi Kesehatan Dunia ini.
Fokus WHO tahun ini yakni mendedikasikan agar seluruh lapisan masyarakat dunia mendapatkan akses layanan kesehatan yang mereka butuhkan, tanpa harus khawatir mengenai biaya pengobatan.
Seperti yang tertera pada laman website WHO, diperkirakan setengah dari penduduk dunia tidak memiliki akses ke layanan medis yang tepat.
Terdapat 100 juta orang yang terpaksa menjadi miskin lantaran melunasi hutang tagihan pengobatan ataupun layanan medis.
Tahun ini WHO menargetkan lebih dari 1 miliar orang di dunia mendapatkan akses layanan kesehatan yang mereka butuhkan pada tahun 2023 mendatang
Untuk setiap perayaan tahunan Hari Kesehatan Dunia, WHO selalu mengusung tema.
Pada tahun 2018, WHO mengusung tema “Universal Health Coverage: Everyone, Everywhere.”
“Kesehatan yang baik adalah hal paling berharga yang bisa dimiliki seseorang,” sebut Direktur Jenderal WHO, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam pernyataan resminya.
“Ketika seseorang sehat, ia bisa belajar, bekerja, dan menyokong hidupnya juga keluarganya. Ketika mereka sakit, hal lain menjadi tak penting lagi. Itulah sebabnya WHO sangat berkomitmen untuk mewujudkan terjaminnya kesehatan yang baik untuk semua pihak,” jelasnya kemudian.
WHO menargetkan seluruh lapisan masyarakat dunia yang berada di mana saja, bisa mendapatkan akses layanan kesehatan yang mereka butuhkan, tanpa perlu khawatir soal biaya pengobatan.
Saat ini kita telah melakukan banyak upaya peningkatan kesehatan dunia, namun masih perlu dipastikan bahwa upaya tersebut dapat dirasakan oleh semua orang dengan adanya kemudahan akses pelayanan kesehatan. Melalui tema ini, diharapkan dunia dapat sadar akan pentingnya cakupan kesehatan universal serta kemudahan akses pelayanan kesehatan untuk mewujudkan tercapainya kesehatan dunia.
Hal ini didukung dengan adanya data dari WHO yang menyebutkan bahwa setengah dari populasi dunia masih belum mendapatkan pelayanan kesehatan yang penting secara penuh. Disamping itu terdapat pula fakta bahwa ada sekitar 100 juta orang di dunia yang terancam kemiskinan ekstrem dikarenakan perlu membayar pelayanan kesehatan.
Lebih dari 800 juta orang atau hampir 12% dari populasi dunia juga menghabiskan setidaknya 10% anggaran rumah tangga untuk pelayanan kesehatan. Seluruh anggota PBB pun telah sepakat agar tercapainya universal health coverage pada 2030 sebagai bagian dari SDGs.
Indonesia telah melakukan berbagai strategi untuk mencapai cakupan kesehatan pelayanan kesehatan universal, diantaranya melalui Kartu Indonesia Sehat dan peningkatan kualitas pengelolaan Sistem Jaminan Sosial Nasional Kesehatan. Pencapaian tersebut diukur melalui berbagai indikator.
Saat ini, yang masih menjadi tantangan bagi Indonesia untuk mencapai universal health coverage ada pada masyarakat yang bekerja di sektor informal, mereka bukan termasuk PBI, artinya tidak miskin, tetapi hampir miskin karena mereka tidak mendapatkan gaji, sehingga tidak bisa membayar juga. Tantangan yang kedua adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang masih kurang.
Di ATEJA sendiri telah menunjukkan kepedulian terhadap kesehatan pekerjanya, yaitu dengan memberikan fasilitas jaminan kesehatan untuk para staf dan karyawannya, yaitu berupa BPJS Kesehatan untuk karyawan/staf, Klinik di lingkungan perusahaan serta berbagai penyuluhan kesehatan dan medical check up yang rutin diselenggarakan setiap tahunnya. Tentu saja dengan adanya fasilitas ini mampu meringankan beban staf/karyawan ATEJA dalam hal kesehatan keluarga.
Semoga kedepannya jaminan Kesehatan di Indonesia umumnya, serta di Perusahaan ATEJA khususnya dapat dipertahankan dan terus ditingkatkan lagi.
Sehat Indonesia, sehat warganya, sehat pekerjanya!
https://www.gatra.com/rubrik/internasional/eropa/316131-hari-kesehatan-sedunia-who-dorong-layanan-kesehatan-semesta
Universal Health Coverage Menjadi Tema Hari Kesehatan Dunia 2018